DUA MUSIM TERAKHIR, DUA PEMAIN BALI UNITED TERKENA RASISME, COACH TECO BERI RESPONS BIJAK!

11 January 2025, 15:08 +08

Skuad Bali United FC dalam dua musim terakhir telah menjadi korban tindakan rasisme oleh oknum suporter yang tidak bisa mengontrol emosi mereka.

Luapan emosi tersebut tertuang menjadi ujaran yang tidak pantas dan mengarah pada tindakan rasisme.

Terhitung sudah dua musim terakhir, dua pemain Bali United mendapatkan tindakan rasisme oleh oknum suporter.

Pada musim lalu, Privat Mbarga selaku pemain asing Bali United mendapat rasisme oleh oknum suporter usai melawan tim Persija Jakarta.

Dan pada musim ini, giliran Yabes Roni yang mendapat tindakan rasisme oleh oknum suporter usai bertanding melawan Persib Bandung hari Selasa (7/1) lalu.

Rasisme ini dilakukan oknum suporter tersebut melalui kolom komentar dan juga pesan langsung menuju sosial media pemain.

Coach Stefano Cugurra selaku pelatih kepala Bali United FC pun memberikan respons bijaksana terhadap situasi yang menghantui anak asuhnya tersebut.

Pelatih asal Brasil ini pun memberikan gambaran seperti pemain dari Timnas Brasil, Vinicius Junior yang mendapat tindakan rasisme dari oknum suporter di klub tempatnya bermain di Spanyol. 

Pemain Real Madrid itu mendapat tindakan rasisme dari oknum suporter Sevilla pada pekan 10 musim 2023 lalu.

“Saya pikir kita semua harus respek dengan orang lain atau pemain dan dalam sepak bola harus bisa terima hasil dari suatu pertandingan agar suporter tidak terbawa emosi,” ungkap Coach Teco.

 Pelatih tiga trofi ini memberikan dukungan untuk para pemainnya yang mendapatkan tindakan rasisme tersebut untuk tetap memiliki semangat bersama tim yang dibelanya.

“Pasti situasi kurang bagus dalam tim dan kami dari tim pelatih hanya bisa support pemain itu untuk tetap punya semangat bermain di lapangan untuk berikan yang terbaik dengan tim,” jelas Coach Teco.

Yabes Roni yang kali ini menjadi korban pun telah berkomunikasi dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk diproses secara hukum yang berlaku.

Pada kasus Privat Mbarga musim lalu, oknum suporter yang memberikan tindakan rasisme telah dipertemukan dengan Privat Mbarga dan berakhir damai.

Untuk musim ini, proses secara hukum akan berlaku untuk memberikan efek jera kepada pelaku atau oknum suporter tersebut.

Tetap kuat Kaka Yabes dan stop tindakan rasisme di dalam sepak bola!***


Related Article